Gowa merupakan sebuah kerajaan besar
yang sukses, kekuasaannya sampai ke wilayah Indonesia bagian timur.
Sultan Malikussaid adalah Sultan Gowa yang ke 15. Beliau gagah dan
berani mengusir mengusir penjajah dari daerah Gowa, beliau juga seorang
pemimpin yang adil dan bijak kepada rakyatnya. Beliau ingin sekali
anaknya kelak bisa meneruskan perjuangan beliau mengusir penjajah dari
bumi Gowa ini.
Sultan Hasanuddin lahir pada tanggal 12
Januari 1629, Nama asli beliau adalah Mallombasi Muhammad Bakir Daeng
Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Beliau merupakan anak kedua dari Sultan
Malikussaid, raja Gowa ke 15.
Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah
timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan. saait itu Belanda
yang diwakili Kompeni berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah
Di daerah Gowa dan sekitarnya.
Di bawah komando Laksamana Cornelis
Speelman, Belanda berusaha menggulingkan kerajaan-kerajaan kecil, namun
tetapi, usaha itu belum berhasil menundukkan Gowa. Setelah Sultan
Hasanuddin naik tahta, beliau berusaha menyatukan kekuatan
kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Belanda.
Karena keberanian dan kegigihan beliau, Belanda memberi julukan de Haav van de Oesten atau juga disebut Ayam Jantan Dari Timur.
Pertempuran pun terus berlangsung,
Belanda menambah pasukannya, hal ini membuat Gowa memakin lemah dan
terdesak, seningga pada tanggal 18 November 1667 bersedia mengadakan
Perdamaian Bungaya di Bungaya. Namun perjanjian itu merugikan pihak
Gowa, oleh karena itu Sultan Hasanuddin mengadakan perlawanan lagi
kepada Belanda. Akhirnya pihak belanda meminta bantuan pasukan ke
Batavia. Pertempuran kembali terjadi di berbagai tempat.
Baca Juga : dongeng legenda sultan domas
Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan
yang sangat sengit. Bantuan pasukan dari Batavia menambah kekuatan
pasukan Belanda, hingga akhirnya Belanda berhasil menundukkan benteng
terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan
Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan wafat pada
tanggal 12 Juni 1670. Beliau dimakamkan disuatu bukit di pemakaman
Raja-raja Gowa di dalam benteng Kale Gowa di Kampung Tamalate. Nama
Sultan Hasanuddin akan selalu abadi di hati Rakyat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar